DAFTAR ISI
COVER
IDENTITAS PENYUSUN
KATA
PENGANTAR....................................................................... 3
DAFTAR ISI.................................................................................. 4
BAB.I
PENDAHULUAN
a.
Latar belakang.......................................................... 5
b.
Maksud dan
tujuan penulisan.................................. 6
c.
Metode penulisan.................................................... 6
BAB II
.PEMBAHASAN
A.
Konsep Terowongan
Secara Umum.......................... 8
B.
Penyelidikan
Geoteknik.......................................... 11
C.
Penyelidikan
Geoteknik Dalam Pembuatan Terowongan......13
BAB III.PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................. 22
B.
Saran.................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan saat ini benar-benar telah
berkembang dengan sangat pesat, dan salah satu cabang ilmu yang saat ini ramai
diperbincangkan adalah ilmu Teknik Terowongan dan jika .Jika kita merujuk pada
pengertiannya secara singkat, maka teknik terowongan disebutkan sebagai cabang ilmu yang mengkaji proses
dan seluk beluk di dalam perencanaan,pembuatan,dan pengendalian terowongan .sementara
Terowongan pada
dasarnya didefenisikana sebagai sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung. Terowongan umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya
yang terbuka pada lingkungan luar. Beberapa ahli teknik sipil mendefinisikan terowongan sebagai sebuah
tembusan di bawah permukaan yang memiliki panjang minimal 0.1 mil, dan yang
lebih pendek dari itu lebih pantas disebut underpass.
Saat ini Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini
benar-benar mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga menuntut pihak-pihak
yang berkompeten, untuk terus melakukan berbagai kajian dan riset mengingat
kajian tentang iptek yang tidak selalu bisa dilakukan secara mandiri maka
diperlukan langkah-langkah untuk sharing dan kerjasama,dan tidak terkecuali
untuk ilmu pengetahuan teknik terowongan,karena pengaplikasian pembuatan
terowongan saat ini benar-benar memiliki cakupan pengaplikasian sangat luas.
Oleh
karena itu, dianggap sangat penting bagi orang-orang yang sedang ,
dan akan mempelajari,menekuni bidang ilmu pengetahuan yang memiliki relasi
terhadap terowongan untuk mengkaji , mempelajari mengetahui dan memaparkan lebih lanjut terkait konsep ilmu pengetahuan teknik
terowongan,yang terkhususnya di dalam penyelidikan geoteknik dalam pembuatan
terowongan yang InsyaAllah akan dibahas dalam makalah ini.
B.RUMUSAN
MASALAH
Judul Tulisan
Ilmiah yang diangkat pada makalah ini adalah “penyelidikan geoteknik dalam
pembuatan terowongan ” adapun
masalah /problem yang akan dibahas pada
makalah kali ini diuraikan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Jelaskan konsep terowongan
secara umum ?
2. Jelaskan penyelidikan geoteknik secara umum ?
3. Jelakan / uraikan penyelidikan geoteknik
dalam pembuatan terowongan ?
C.MAKSUD
DAN TUJUAN PENULISAN MAKALAH
1. untuk
menambah wawasan pengetahuan mengenai konsep teknik terowongan secara
umum
2. dapat
memahami secara lebih detail terkait penyelidikan geoteknik dalam pembuatan
terowongan
D.METODE
PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu
Studi Kepustakaan dan Literatur. Yaitu pengetahuan yang bersumber dari beberapa
media tulis, baik berupa buku, diktat, internet dan media lainnya yang tentu ada kaitannya dengan
masalah-masalah yang dibahas di dalam karya tulis ini.
BAB
II PEMBAHASAN
”Pengantar Ilmu Teknik Terowongan”
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini benar-benar
mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga menuntut pihak-pihak yang
berkompeten, untuk terus melakukan berbagai kajian dan riset mengingat kajian tentang
iptek yang tidak selalu bias dilakukan secara mandiri maka diperlukan
langkah-langkah untuk sharing dan kerjasama.
Salah satu cabang ilmu pengetahuan yang saat ini sering diperbincangkan
adalah teknik terowongan, dimana dibutuhkan kajian-kajian lebih lanjut dan
inovatif di dalam mengembangkan segala macam aspek yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan terkait perencanaan dan pembuatan terowongan, untuk berbagai
keperluan baik sipil,industry dan berbagai aspek terkait lainnya.Menurut sejarahnya, pembuatan konstruksi
terowongan untuk berbagai kepentingan sudah sejak lama dilakukan, namun seiring
berjalannya waktu, maka penggunakaan terowongan saat ini benar-benar mengalami
perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, ngususnya bidang industry.
Terowongan pada
dasarnya didefenisikana sebagai sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung. Terowongan umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya
yang terbuka pada lingkungan luar. Beberapa ahli teknik sipil mendefinisikan terowongan sebagai sebuah
tembusan di bawah permukaan yang memiliki panjang minimal 0.1 mil, dan yang
lebih pendek dari itu lebih pantas disebut underpass.Terowongan
biasa digunakan untuk lalu lintas kendaraan (umumnya mobil atau kereta api) maupun para pejalan kaki atau pengendarasepeda. Selain itu, ada pula terowongan yang berfungsi mengalirkan air untuk mengurangi banjir atau untuk dikonsumsi, terowongan untuk saluran
pembuangan, pembangkit
listrik, dan terowongan yang
menyalurkan kabel telekomunikasi. Ada juga terowongan yang berfungsi sebagai
jalan bagi hewan,
umumnya hewan langka, yang habitatnya dilintasi jalan raya.
A.KONSEP TEROWONGAN SECARA UMUM
Terowongan adalah sebuah tembusan di bawah permukaan tanah
atau gunung. Terowongan umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya
yang terbuka pada lingkungan luar. Beberapa ahli teknik sipil mendefinisikan terowongan sebagai sebuah
tembusan di bawah permukaan yang memiliki panjang minimal 0.1 mil, dan yang
lebih pendek dari itu lebih pantas disebut underpass.
Terowongan biasa digunakan untuk lalu lintas kendaraan (umumnya mobil
atau kereta api) maupun para pejalan kaki atau pengendara sepeda. Selain itu, ada pula terowongan yang berfungsi mengalirkan air untuk mengurangi banjir atau untuk dikonsumsi, terowongan untuk saluran pembuangan, pembangkit
listrik, dan terowongan
yang menyalurkan kabel telekomunikasi. Ada juga terowongan yang berfungsi sebagai
jalan bagi hewan, umumnya hewan langka, yang habitatnya dilintasi jalan raya. Beberapa terowongan rahasia juga telah dibuat sebagai
metode bagi jalan masuk ke atau keluar dari suatu tempat yang aman atau
berbahaya, seperti terowongan di jalur Gaza, dan terowongan Cu Chi di Vietnam yang dibangun dan dipergunakan ketika perang Vietnam.
Di Inggris, terowongan bawah tanah untuk pejalan kaki atau transportasi
umumnya di sebut subway. Istilah ini digunakan di masa lalu, dan saat ini
sering di sebut underground rapid transit system. Berdasarkan fungsinya, terowongan dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Terowongan lalu lintas (traffic)
Beberapa
penggunaan terowongan untuk lalu lintas diantaranya:
1.
Terowongan
kereta api
2.
Terowongan
jalan raya
3.
Terowongan
navigasi
4.
Terowongan
tambang
b.
Terowongan angkutan
Diantaranya
adalah :
1.
Terowongan
pembangkit tenaga listrik (hydro power)
2.
Terowongan
water supply
3.
Terowongan
sewerage water
4.
Terowongan
untuk utilitas umum
Terowongan dibuat melalui berbagai jenis dan lapisan tanah dan bebatuan sehingga metode konstruksi tergantung dari keadaan tanah.
Metode pembuatan terowongan yang biasa digunakan adalah metode potong-tutup,
metode ini merupakan metode yang paling simpel untuk terowongan dangkal di mana
area di atas lokasi yang akan dijadikan terowongan harus digali dan terowongan
dibangun dengan atap di atasnya. Setelah itu, area ditutup agar terlihat
seperti sebelum digali. Konstruksi umumnya bertingkat dua, yang memungkinkan
adanya pengelolaan secara ekonomi dan keamanan seperti loket tiket, stasiun,
akses penumpang dan jalan keluar darurat, ventilasi, saluran asap, ruang staf, dan ruang perlengkapan.
Hal
yang perlu diperhatikan dalam pembuatan terowongan yaitu :
a.
Lokasi
b.
Metode
konstruksi
c.
Material
d.
Kegunaan
Rancangan
terowongan perlu memperhatikan :
1.
Massa
batuan yang komplek ; gaya-gaya yang dihasilkan oleh redistribusi tegangan
awal.
2.
Sifat-sifat
material di sekitar, kemungkinan failure / keruntuhan di struktur bahan dan
kekuatan batuan.
Rencana rekayasa yang baik adalah rancangan yang
seimbang dalam semua faktor yang saling berkaitan, meski tidak selalu dapat
dikualifikasi tapi selalu di masukkan dalam perhitungan.Pembuatan terowongan menggunakan mesin
bor, mesin bor memungkinkan terowongan dibuat tanpa harus menggali
area di atas lokasi yang akan di jadikan terowongan. Mesin bor melubangi tanah
sepanjang lokasi terowongan. Mesin bor bisa dioperasikan secara otomatis selama
proses konstruksi terowongan, dan dapat menembus hampir seluruh jenis bebatuan.
Mesin bor yang pertama kali digunakan adalah mesin yangmembangun terowongan rel Fréjus antara Prancis dan Italia
melalui pegunungan Alpen tahun
B.PENYELIDIKAN GEOTEKNIK SECARA UMUM
Geoteknik
(engineering geology) merupakan bagian dari rekayasa sipil yang
didasarkan pada pengetahuan geologi tentang karakteristik batuan dan tanah.
Penyelidikan geoteknik
merupakan pekerjaan yang dilakukan sebelum pekerjaan pemindahan tanah atau
penempatan beban pada tanah berlangsung. Dengan adanya perencanaan geoteknik
diharapkan dapat dicapai suatu kegiatan dengan produktivitas optimal, effisien
dan aman. Sebaliknya tanpa adanya perencanaan geoteknik yang baik maka akan
dijumpai masalah – masalah yang akan menghambat pekerjaan terutama dalam hal
kestabilan lereng.
Suatu rancangan geoteknik
dibuat atas dasar dua aspek utama, yaitu :
a. Aspek
ekonomi, dijabarkan dalam hal – hal yang berkaitan dengan jumlah material dan
biaya.
b. Aspek
keselamatan, berupa rancangan dan pengawasan terhadap desain yang dibuat
agar tidak terjadi kesalahan atau kecelakaan.
Kedua
aspek tersebut seringkali berbenturan, misalkan pada penentuan sudut kemiringan
lereng, ditinjau dari aspek ekonomi maka sudut kemiringan yang terjal akan
semakin menguntungkan, namun sebaliknya dari aspek keselamatan lereng yang
lebih landai adalah lereng yang lebih aman. Penyelidikan geoteknik dibutuhkan
untuk menentukan sejauh mana lereng bisa tetap aman dengan nilai ekonomis
setinggi mungkin.
Survey Geoteknik
Penyelidikan
geoteknik secara umum dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa bukaan yang
membentuk lereng terjal akan menimbulkan resiko terjadinya longsor, adapun
longsor tersebut dipengaruhi oleh faktor – faktor geometri lereng,
kekuatan massabatuan, struktur geologi, kondisi hidrogeologi dan faktor
dari luar.
Untuk lereng bukaan yang
tinggi keseluruhan (overall) lebih dari15 meter, harus ada kajian /
analisis geoteknik yang didukung hasil penelitian, yang menyatakan bahwa bukaan
tersebut dalam keadaan aman.
Selain
itu penelitian geoteknik juga dibutuhkan dalam kajian metode pembongkaran
batuan, disain penimbunan dan kajian tentang lapisan dasar.
Kajian yang dilakukan pada
penyelidikan geoteknik adalah analisis kemantapan lereng, analisis
kemampu-garuan dan kemampu-galian. Analisis kemantapan lereng meliputi analisis
kemantapan lereng tunggal (individual/single slope) dan lereng
keseluruhan (overall slope), baik lereng atas (highwall) maupun
bawah (lowwall) serta lereng timbunan. Sedangkan analisis kemampu-garuan
dan kemampu-galian dilakukan untuk mengetahui tipikal karakteristik material
dalam kaitannya dengan aktivitas penggalian dan penggaruan.
Tujuan dilakukannya survey
geoteknik adalah:
1. Menentukan
sudut kemiringan dan tinggi lereng yang aman baik pada jenjang (benches)
maupun pada lereng (slope).
2. Memberikan
rekomendasi metode penggalian batuan yang efisien dan cocok dengan
karakteristik batuan.
3. Memberikan
rekomendasi konstruksi jalan.
Pengambilan
contoh Geoteknik dengan sistem percontoan tanah / batuan yang belum terganggu (undisturbed
sampling). Tujuannya untuk memperoleh conto inti batuan yang memenuhi
syarat untuk diproses selanjutnya di laboratorium geomekanika.Ini dilakukan
dengan sistem konvensional yaitu menggunakan tabung (thinwall tube)
berukuran panjang ± 50cm dan diameter ± 2 inchi yang dimasukkan ke dalam tanah.
Tabung yang berisi perconto kedua ujungnya ditutup dengan plastik (terisolasi
dari udara luar), agar kadar air asli di dalam conto tidak berubah pada saat
dilakukan pengujian di laboratorium.
C.PENYELIDIKAN GEOTEKNIK DALAM PEMBUATAN TEROWONGAN
Penyelidikan geoteknik adalah elemen yang sangat penting dalam
perencanaan dan pelaksanaan sebuah terowongan. Dengan data geologi yang memadai
dapat ditentukan desain terowongan yang sesuai, metode pelaksanaan yang paling
optimal, biaya pelaksanaan yang paling rasional serta persiapan yang sebaik –
baiknya direncanakan aspek keamanan pelaksanaan. Biaya pelaksanaan akan sangat
berpotensi membengkak karena kurang tersedianya data geologi.
Secara
spesifik tujuan penyelidikan tersebut adalah untuk :
a. Menentukan stratifikasi tanah atau batuan
pada jalur terowongan.
b. Menentukan sifat fisik batuan.
c. Menentukan parameter desain untuk batuan
dan tanah.
d. Memberikan kepastian setinggi – tingginya
bagi suatu proyek dan dan memberi wawasan kepada engineer mengenai kondisi yang
mungkin terjadi saat pelaksanaan.
e. Mengurangi unsur ketidakpastian bagi
kontraktor.
f. Meningkatkan keselamatan kerja.
g. Memberi pengalaman bekerja sehingga dapat
memperbaiki kualitas – kualitas keputusan di lapangan.
Dalam
penyelidikan lapangan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Tinjauan literatur
a.
Dilakukan
sebelum berangkat ke lapangan
b.
Cari
informasi yang pernah dipublikasikan mengenai geologi, tanah, air tanah,
sejarah seismik, struktur
c.
Untuk
kota, informasi daerah penimbunan lama atau alterasi pola penirisan.
d.
Peta
geologi →Litbang geologi, geoteknologi LIPI
b. Studi foto udara (bila ada)
a.
Untuk
melihat kondisi lokasi dari jarak yang jauh dan luas.
b.
Analisis
geomorfis dan sifat-sifat batuan dari evaluasi respon batuan terhadap
lingkungan
c.
Teknik
pemotretan : vertikalitas dan kemiringan, fotografi warna,infra merah, radar.
d.
Topografi
lereng yang terdiri dari dua tipe dapat dikenali
e.
Mudah
dikenali adanya tanah longsor, patahan, struktur geologi seperti antiklin-
sinklin, dome.
c. Peninjauan geologi permukaan
a.
Untuk
mengetahui jenis dan penyebaran batuan dilokasi berupa ketebalan, sifat fisik
dan mekanis di lapangan.
b.
Terdiri
dari pemetaan batuan dasar dan pemetaan geologi teknik.
c.
Peta
batuan :litologi dan batas-batasnya serta struktur geologi
d.
Peta
geologi teknik : singkapan batuan dan derajat pelapukan, material bahan
bangunan
d. Survei geofisika
a.
Keuntungan
: tidak merusak obyek yang diselidiki, cepat dan unit costnya rendah.
b.
Kerugiannya
: ketelitian rendah
c.
Dilakukan
sebelum pemboran → untuk menentukan lokasi pemboran
d.
Teknik
yang umum digunakan neutron density dan teknik gamma.
e.
Metode
yang digunakan : seismic refraction, survei resistivity.
e. Pemboran eksplorasi
Pemboran merupakan metoda yang paling umum untuk eksplorasi detil,
seperti keterangan yang spesifik dari batuan,variasi material dan sifat-sifat
fisiknya.
Daerah
yang memerlukan eksplorasi lebih detil adalah :
a.
Portal
b.
Topografi
rendah di atas terowongan, yang biasanya menggambarkan struktur batuan lemah.
c.
Tipe
batuan dengan potensial pelapukan yang dalam
d.
Di
daerah yang banyak air
e.
Daerah
geser
f.
Sumur
uji
g.
Pengujian
in-situ
h.
Pengujian
laboratorium
i.
Pengujian
model skala penuh
j.
Tahap
konstruksi
k.
Pengamatan
pasca konstruksi
Pemboran teknik untuk pengambilan sampel batuan adalah cara yang paling
umum dipakai untuk pekerjaan terowongan. Dengan pengambilan sampel (core) dapat
diketahui sifat fisik batuan, dan informasi penting lainnya. Lokasi – lokasi
yang memerlukan pengeboran secara detail adalah :
a.
Daerah
portal
b.
Daerah
yang secara topografi dekat terowongan, karena biasanya secara struktur lemah
(overburden tipis).
c.
Lokasi
yang berpotensi mengalami pelapukan berat.
d.
Daerah
yang berpotensi air tanah tinggi dan dan adanya batuan porous.
Metode
Dasar Pembuatan Terowongan Pada Batuan
Cara
penggalian permukaan lubang bukaan digolongkan:
a. Cara portal
b. Cara open cut
Cara-cara
tersebut dipengaruhi oleh kondisi tanah permukaan yang akan digali.
Metoda
penggalian ada 5 cara, yaitu:
A.Full
face
Cara dimana seluruh penampang terowongan digali secara bersamaan. Cara
ini cocok untuk penampang melintang kecil hingga diameter 3 m, tapi dengan
gunakan Drill jumbo menjadi dapat untuk terowongan ukuran besar.Keuntungan dari
menggunakan cara ini adalah pekerjaan menjadi lebih cepat, lintasan
pembuangan hasil peledakan dapat langsung dipasang bersamaan dengan
proses penggalian berikutnya, dan proses tunneling dapat dilakukan secara
kontinu. Sedangkan kerugiannya adalah saat penggalian banyak membutuhkan alat
mekanis, tidak dapat digunakan untuk batuan yang tidak stabil, dan hanya
terbatas untuk terowongan yang lintasannya pendek.
B.Heading
dan bench
Cara penggaliannya adalah bagian atas terowongan digali lebih dulu
sampai mencapai 3 – 3.5 m (heading), selanjutnya penggalian bagian bawah
penampang dikerjakan (bench cut) sampai membentuk penampang yang diinginkan.
Proses ini diulangi sampai seluruh lintasan terowongan tercapai.
Untuk
kondisi batuan yang buruk, cara penggalian dapat dimodifikasi menjadi “top
heading” → heading diperpanjang sampai 25 m – 35m atau lebih, kemudian pasangi penyangga,
baru kemudian bench cut dibuat.
Keuntungan dari menggunakan cara ini adalah memungkinkan pekerjaan
pengeboran dan pembuangan sisa peledakan dilakukan secara simultan, efektif
untuk ukuran terowongan penampang besar dan lintasan, dan dapat diterapkan
untuk setiap kondisi batuan. Sedangkan kerugian dari menggunakan cara ini
adalah metoda ini membutuhkan waktu yang lebih lama bila dibandingkan metoda
full face.
C.Drift
Cara yang digunakan dalam metoda ini adalah dengan menggali terlebih
dahulu lubang bukaan yang berukuran kecil sepanjang lintasan terowongan,
kemudian diperbesar sampai membentuk penampang yang direncanakan. Berdasar
posisi lubang terhadap sumbu terowongan :
Diawali dengan penggalian lubang berukuran 2.5 m x 2.5 m – 3m x 3m dari
portal ke portal. Perluasan dimulai setelah penggalian center drift selesai,
dengan membuat lubang untuk bahan peledakan yang dibor melingkar pada selimut
drift dari sumbu terowongan.Keuntungan dari posisi lubang terhadap sumbu
terowongan ini adalah sistem ventilasinya baik, tidak memerlukan sistem
penyangga sementara, dan mucking dapatdikerjakan bersama dengan pekerjaan
penggalian.Sedangkan kerugiannya adalah pekerjaan perluasan harus menunggu
center drift selesai secara keseluruhan, dan alat bor dipasang dengan pola
tertentu, seringkali spasi alat bor dirubah sesuai dengan kondisi batuan yang
diledakan.
E.Side drift
Dua drift digali sekaligus pada sisi-sisi penampang, sepanjang lintasan
terowongan. Selanjutnya penggalian bagian arch diikuti dengan pemasangan
penyangga sementara. Selesai penyangga dipasang, penggalian bagian tengah
dikerjakan.
Keuntungan dari cara ini adalah proses lining dapat dikerjakan sebelum
penggalian bagian tengah dilaksanakan, metoda ini efektif untuk terowongan
besar dengan kondisi batuan yang buruk. Sedangkan kerugiannya adalah pekerjaan
perluasan harus menunggu drift selesai dikerjakan.
F.Top drift
Digunakan
untuk penggalian endapan. Metodanya mirip dengan heading and
bench.
G. Bottom drift
Penggalian dimulai dengan membuka bagian bawah penampang. Pembuatan
lubang – lubang bahan peledak untuk membuka bagian atas penampang dilakukan
dengan membor dari Bottom drift vertikal ke atas.
H.Sumuran vertikal
Awal
dibuat lubang vertikal sampai pada terowongan yang akan digali. Dengan
demikian
akan terbentuk tiga buah heading face. Sumuran dapat bersifat sementara atau
permanen. Sumuran sementara berfungsi saat
pelaksanaan
→ membantu pembuangan pelaksanaan pembuangan sisa – sisa peledakan
(mucking),
salah satu jalur untuk mensuplai peralatan dan material, dsb. Sumuran permanen
→ bila masih tetap berfungsi setelah terowongan mulai digunakan untuk keperluannya,
misal sebagai sarana ventilasi.
I.
Pilot tunnel
Pillot tunnel digali paralel pada jarak ± 25 meter dari sumbu terowongan
yang direncanakan dengan ukuran 2 x 2 m2 – 3 x 3 m2. Penggalian pada terowongan
utama sendiri dilakukan dengan metoda drift.
Pada
interval tertentu dibuat cross cut memotong sumbu utama rencana. Bila cross cut
mencapai drift, proses pelebaran dimulai dari titik ini dengan dua heading
face. Bila cross cut mencapai titik dimana drift belum mencapai titik ini, maka
drift heading dilakukan dengan titik potongan melintang.
Keuntungannya adalah efektif untuk terowongan yang lintasannya panjang,
dengan topografi yang tidak memungkinkan untuk membuat sumuran, pilot tunnel
dengan sendirinya merupakan sistem ventilasi, mucking dapat dilakukan dengan
cepat. Sedangkan kerugiannya adalah pekerjaannya memerlukan lebih banyak waktu,
biaya dibandingkan dengan metoda penggalian lainnya.
BAB III PENUTUP
A.KESIMPULAN
1.Terowongan merupakan
sebuah tembusan
di bawah permukaan tanah atau gunung. Terowongan umumnya tertutup
di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka pada lingkungan luarpengolahan mineral
2.Penyelidikan geoteknik merupakan elemen yang
sangat penting dalam perencanaan dan pelaksanaan sebuah terowongan. Dengan data
geologi yang memadai dapat ditentukan desain terowongan yang sesuai, metode
pelaksanaan yang paling optimal, biaya pelaksanaan yang paling rasional serta
persiapan yang sebaik – baiknya direncanakan aspek keamanan pelaksanaan. Biaya
pelaksanaan akan sangat berpotensi membengkak karena kurang tersedianya data
geologi
3.untuk penyelidikan geoteknik
dalam pembuatan terowongan , maka akan dilakukan berbagai penyelidikan seperti :
a. Tinjauan literatur
b. Studi foto udara (bila ada)
c. Peninjauan geologi permukaan
d. Survei geofisika
e. Pemboran eksplorasi
B.SARAN
ü Sebaiknya dalam
pengerjaan tulisan ilmiah seperti ini diberikan waktu pengerjaan minimal 2
minggu agar hasilnya bisa maksimal
DAFTAR PUSTAKA
0 Comments